Desa Jetis Gelar Budaya Sedekah Laut, Merajut Tradisi dan Kebersamaan

Laporan : Jurnalis FJ

Cilacap (Faktajurnal.com) - Tradisi tahunan yang penuh makna, Sedekah Laut, kembali digelar dengan semarak di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Jetis, Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap disaksikan oleh ratusan ribu pengunjung, pada Kamis (11/7/2024).  

Selain itu, termasuk berbagai tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan desa setempat, hal tersebut memperlihatkan betapa kuatnya ikatan budaya dan kebersamaan di antara warga.

Ketua paguyuban nelayan, Marimun,dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga tradisi Sedekah Laut sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan keselamatan kepada Sang Pencipta atas hasil laut yang melimpah. 

"Sedekah Laut adalah wujud syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang diberikan melalui laut. Ini juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi di antara nelayan dan masyarakat," ujar Marimun.



Dalam kesempatannya Kepala Desa Jetis, Muharno, S.Sos, turut hadir dan memberikan apresiasi atas antusiasme warga dalam melestarikan tradisi ini. Dia juga menyampaikan bahwa tradisi Sedekah Laut bukan hanya ritual semata, tetapi juga simbol kebersamaan dan kerja sama yang harus terus dipertahankan.

 "Kami berharap, melalui kegiatan ini, semangat gotong royong dan kebersamaan di desa ini semakin kuat," tambah Muharno.

Acara sedekah laut juga dihadiri oleh Kapten Ifn Agus sudarso Danramil 05 Nusawungu, dan Kompol Sutono, SH, Kapolsek Nusawungu,  Kehadiran mereka menambah khidmat dan rasa aman bagi warga yang mengikuti rangkaian kegiatan. 

Kapten Ifn Agus sudarso,menyatakan bahwa dukungan dari TNI dan Polri dalam kegiatan masyarakat adalah bagian dari upaya menciptakan situasi yang kondusif dan harmonis.

 "Kami hadir untuk memastikan acara berlangsung dengan aman dan tertib. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjadi bagian dari identitas kita," ungkap Kapten Ifn Agus sudarso. 



Menurut Kepala Desa Jetis Muharno S.Sos, bahwa acara Sedekah Laut di Desa Jetis dimulai dengan doa bersama, dilanjutkan dengan prosesi larungan sesaji ke laut yang dipimpin oleh sesepuh desa. Sesaji yang terdiri dari berbagai hasil bumi dan makanan tradisional dilarungkan sebagai simbol penghormatan dan rasa syukur kepada laut. Prosesi ini disaksikan oleh ratusan ribu warga yang berkumpul di TPI Jetis dengan penuh antusiasme.

"Selain prosesi larungan, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tari-tarian daerah dan musik gamelan. Anak-anak hingga orang dewasa turut serta dalam berbagai lomba dan permainan rakyat yang diadakan untuk memeriahkan suasana," terang Muharno. 

Lebih lanjut Muharno menyampaikan, Sedekah Laut di Desa Jetis tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas dan rasa kebersamaan di antara warga. Dengan semangat yang sama, diharapkan tradisi ini akan terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang, menjaga agar nilai-nilai luhur budaya tetap hidup dalam kehidupan sehari-hari.

"Tradisi Sedekah Laut di Desa Jetis adalah bukti nyata bagaimana budaya dapat menjadi pengikat yang kuat dalam masyarakat, menghadirkan kebersamaan, rasa syukur, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik," pungkasnya.  (Shlh) .