Miris ! pria ini : tinggal di gubug bambu, impikan rumah layak huni

Foto : Jurnalis FJ Banyumas (sae)


BANYUMAS, Faktajurnal.com - Darikun usia 37 tahun, pekerja serabutan/pencari kroto, warga Desa Wiradadi (RT.4/RW.4) Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, tinggal di gubug bambu karena keterbatasan ekonomi,impikan rumah layak huni. Selasa (12/9/2023).

Darikun saat ditemui awak media, beberapa saat yang lalu menceritakan, dirinya tinggal digubug bambu berukuran sekitar tiga meter persegi sudah hampir tiga tahun lamanya.

"Saya tidak punya biaya untuk membuat rumah layak huni, maka saya membikin gubug bambu ini untuk untuk tempat tinggal." terang Darikun.

Disampaikan, dahulu pernah tinggal bersama orang tuanya, namun sejak rumah dan pekarangan orang tuanya dijual untuk biaya berobat, kedua orang tuanya tinggal dirumah kakak putrinya.

"Dirinya mengaku punya dua saudara kandung. Kakak laki - lakinya tinggal di Semarang dan kakak perempuannya bekerja diluar negeri menjadi asisten rumah tangga.




"Untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari saya mendapatkan uang dari hasil kerja serabutan, kalau pas gak ada job mencari kroto keliling dari desa ke desa kemudian hasilnya dijual." tutur Darikun.

Menurut dia, belum lama ini dapat bantuan dari pemerintah melalui desa sebesar Rp.200.000 setiap bulannya, sedangkan untuk terdaftar di DTKS baru masuk beberapa bulan yang lalu.

"Itupun dibantu tetangga yang mengurus mengajukan untuk masuk di DTKS, saya dulu pernah ditinjau oleh perangkat desa setempat. Karena gubug saya bukan diatas tanah milik sendiri, jadi gak bisa diberi bantuan RTLH." Jelas Darikun.

Berharap kepada pemerintah atau dermawan, untuk sudilah memberi bantuan rumah layak huni, meskipun gubug saya diatas pekarangan milik kakak perempuan saya.

"Namun kakak sudah mengizinkan sebagian tanahnya untuk dibangun rumah layak huni. Saya ucapkan terima kasih kepada dermawan yang telah sudi membantunya," pungkas Darikun. (**).