FaktaJurnal.com PURBALINGGA - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga Bambang Soesatyo melantik Dr. Eming Sudiana, M.Si sebagai Rektor Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) periode 2023-2028. Dr. Eming Sudiana, M.Si. menggantikan Dr. Ir. Teguh Djuharyanto, M.P yang telah menyelesaikan masa jabatan sebagai Rektor UNPERBA dan memasuki masa purna bhakti.
"Saya ucapkan selamat atas pengukuhan Dr. Eming Sudiana, M.Si sebagai Rektor UNPERBA. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih atas pengabdian dan dedikasi Dr. Ir. Teguh Djuharyanto M.P yang telah menyelesaikan masa jabatan sebagai Rektor UNPERBA. Saya meyakini dengan kompetensi, profesionalisme dan pengalaman yang dimiliki, Pak Eming akan mampu membangun dan memajukan UNPERBA. Khususnya dalam mewujudkan visi sebagai entrepreneur university yang berbasis IPTEK, unggul dalam kearifan lokal dan wawasan global," ujar Bamsoet usai melantik Rektor UNPERBA di Purbalingga, Senin (22/5/23).
Hadir antara lain Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Ketua Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga Wisnudi Bargowo, Ketua Umum Yayasan Harfin Gosari Gresik Deddy Harnoko Sucahyo, Ketua Yayasan Ali Network Indonesia Ali Sun Geun, Wakil Ketua DPRD Purbalingga Tenny Juliawaty, serta Kapolres Purbalingga AKBP Hendra Irawan.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, visi UNPERBA untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak hanya menegaskan komitmen UNPERBA dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi, juga menggambarkan sikap mawas diri, bahwa sebagai bagian dari komunitas keilmuan global tidak membuat UNPERBA melupakan aspek kearifan lokal.
"Berbagai langkah terobosan yang dilakukan UNPERBA tentunya menjadi bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagai komitmen kampus untuk meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan tinggi. Sehingga, memberikan nilai kemanfaatan yang optimal dalam tiga elemen pokok, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta
pengabdian kepada masyarakat," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini memaparkan, dalam kerangka mewujudkan visi tersebut, UNPERBA telah melakukan berbagai langkah terobosan. Salah satunya adalah melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilaksanakan pada hari ini antara UNPERBA dengan Yayasan Ali Network Indonesia.
"Nota kesepahaman ini akan menjadi landasan pijak untuk membangun kerjasama pengembangan sumberdaya manusia di UNPERBA dengan perusahaan Korea Selatan di Indonesia. Antara lain melalui pembukaan program studi pendidikan Bahasa Korea, pemberian beasiswa bagi mahasiswa, pertukaran mahasiswa ke Korea Selatan, hingga kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan praktikum atau magang di berbagai perusahaan Korea di Indonesia," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum FKPPI dan Ketua Dewan Pembina SOKSI ini menambahkan, selain memberikan beasiswa, kerjasama antara UNPERBA dengan Yayasan Ali Network Indonesia juga akan membuka peluang para alumni UNPERBA untuk bisa berkarir di berbagai perusahaan Korea yang ada di Purbalingga maupun di berbagai wilayah Indonesia lainnya. Termasuk dapat berkarir di berbagai perusahaan yang berada langsung di Korea. Mengingat setiap tahunnya, Korea membutuhkan 4.000 lebih tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di berbagai sektor industri di Korea
"Kerjasama UNPERBA dengan Korea telah ditunjukan dengan baik melalui PT Sung Chang Indonesia, salah satu produsen bulu mata palsu terbesar di Kabupaten Purbalingga dan Indonesia. Sebagai tahap awal kerjasama, PT Sung Chang Indonesia telah memberikan beasiswa pendidikan kepada 18 orang karyawannya untuk menempuh pendidikan di UNPERBA," jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia dan Ketua Umum Keluarga Besar Olahraga Tarung Derajat ini juga mengingatkan mengenal Korea tidak hanya melulu tentang K-Pop dan drama korea yang bombastis. Tetapi, juga dapat belajar banyak tentang 'sisi lain' dari negara Korea Selatan, yaitu etos kerja bangsa Korea dalam membangun dan memajukan bangsanya.
"Sebagai gambaran, Korea Selatan merdeka pada tanggal 15 Agustus 1945, hanya terpaut 2 hari dari bangsa Indonesia. Pasca kemerdekaan, mereka pun masih dihadapkan dengan perang saudara dengan Korea Utara. Dampaknya, Korea Selatan menjadi salah satu negara Asia termiskin selama bertahun-tahun. Namun dengan etos kerja yang tinggi, saat ini Korea tumbuh menjadi negara maju," pungkas Bamsoet. (Aan)