FaktaJurnal. Banjarnegara - Melestarikan warisan budaya bangsa, dengan pentas seni wayang kulit bisa dikatakan sebagai sarana bersosialisasi program pemerintah di masa paska Pademi ini khususnya di Jawa tengah, hal ini sebagaiman di gelarnya seni wayang kulit bersama Ki Jono dan Putranya Ki Jalu Pamungkas di dukuh Kaliputih Desa Tempuran Kec. Wanayasa di hadiri oleh wakil ketua DPRD Provinsi Jateng Ferry Wawan Cahyono,S.Pi.M,Si, ketua KNPI sugijen, camat Wanayasa Sri Wahyuni S.E, dari Polsek diwakili Bripka Dwi yanuar, Sertu Risal Mustofa, serta kades Tempuran Suratno. Pelaksanaan Pagelaran di jalan utama dukuh kaliputih, Minggu malam (17/07/2022).
Dalam uri uri budaya pasca pademi suatu bentuk penyampaian informasi berupa vaksin yang tetap di galakan serta budaya gotong royong kembali di suarakan, dengan hiburan yang sangat merakyat ini banyak pesan dari cerita pewayangan yang bermakna.
Ferry Wawan Cahyono, S.Pi, M.Si mengatakan bahwa wayang kulit merupakan warisan leluhur yang setiap cerita nya mempunyai arti penting dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara, Nguri – uri budaya Jawa adalah tangung jawab bersama salah satunya dengan kegiatan ini. Selain itu banyak hal positif yang dapat diambil dari kegiatan ini mulai dari segi agama, kebersamaan, persatuan dan kerukunan sesame warga masyarakat.
Di lain tempat, seorang warga kaliputih bernama Warno, memberikan apresiasi kepada Bapak Ferry yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa di Desa kami ini, terutama dengan pentas wayang kulit ini, saya sangat senang sekali karena sudah lama kami tidak pernah lihat wayang karena pandemi berberapa waktu silam, terima kasih pak Ferry telah hadirkan suatu hiburan di desa kami ini.
Seni budaya Wayang kulit masih banyak peminatnya, karena yang datang keacara ini bukan hanya dari kalangan warga setempat melainkan dari lain kecamatan, mereka rela jauh jauh datang untuk menyaksikannya.